Beriman kepada rasul adalah salah satu rukun iman dalam agama Islam,
dimana tidak sah iman seseorang tanpa beriman kepada para rasul
tersebut.
Pengertian beriman kepada rasul-rasul adalah: meyakini secara pasti
bahwa Allah SWT Mempunyai rasul-rasul, mereka sengaja dipilih Allah
untuk menyampaikan risalahNya. Barangsiapa mengikuti mereka maka
mendapat petunjuk dan barangsiapa yang mengingkarinya akan tersesat. Dan
mereka para rasul telah menyampaikan semua yang telah diturunkan Allah
kepada mereka secara jelas. Mereka telah menunaikan semua amanah,
membimbing umat dan berjuang di jalan Allah dengan sebenar-benarnya,
menegakkan hujjah, tidak ada sedikitpun isi risalah yang diganti atau
diubah atau disembunyikan mereka. Kita wajib beriman kepada semua rasul
baik yang disebutkan namanya atau yang tidak disebutkan, dan setiap
rasul yang datang pasti membawa berita tentang kedatangan rasul
setelahnya dan rasul yang dating sesudahnya membenarkan rasul-rasul
sebelumnya. Firman Allah:
“Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami Hanya tunduk patuh kepada-Nya". (QS. 2 : 136)
Barangsiapa yang mendustakan salah seorang rasul maka berarti dia
mendustakan Allah SWT yang telah membenarkan rasulnya, begitu juga
barangsiapa yang durhaka kepada seorang rasul maka berarti dia telah
durhaka kepada Allah SWT yang telah menyuruh untuk mentaatinya. Allah
berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan[373] antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: "Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)", serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir), Merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. kami Telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan”. (QS. 4 : 150-151)
2. Hakikat Kenabian
Kenabian merupakan perantara antara Allah dan makhluk dalam
menyampaikan syari’atnya, dan status kenabian merupakan perantara antara
Allah dan makhluk dalam manyampaikan syari’at-Nya, dan status kenabian
marupakan hak prerogratif Allah subhannahuwatanaala dimana Dialah yang
menentukan siapa yangDia kehendaki untuk mendapatkan derajat
kenabian,tidak ada usaha atau pilihan dari seseorang hamba untuk
mendapatkan status tersebut. Allah berfirman:
“Allah memilih utusan-utusan-(Nya) dari malaikat dan dari manusia; Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Al-Haj:75).
Jadi status kenabian sifatnya adalah pemberian bukan sesuatu yang bisa
diusahakan, tidak bisa di peroleh dengan bayak berbuat ketaatan atau
ibadah, tidak pula berdasarkan pilihan atau permohonan dari nabi, akan
kenabian semata-mata adalah pilihan dari Allah subhanahu wata’ala.
Allah bberfirman:
“ Dia Telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang Telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang Telah kami wahyukan kepadamu dan apa yang Telah kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama[1340] dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). “ (QS.Asy-syuura:13).
3. Hikmah diutusnya para rasul:
Diantara hikmah diutusnya rasul:
- Mengeluarkan manusia dari menyembah sesama manusia kepada menyembah tuhan manusia.
Dan membebaskan manusia dari belenggu penghambaan diri kepada sesamamanusia menuju kemerdekaan penghambaan diri kepada Allah.
Allah berfirman:
“Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS.Al-Anbiya:107).
- Memperkenalkan kepada manusia tentang hakikat dan tujuan Allah
Menciptakan makhluk, yaitu untuk beribadah hanya kepadan-Nya, dan
mengesakan-Nya, yang mana hal itu tidak bisa di ketahui kecuali melalui
para rasul yang dipilih oleh Allah di antara makhluk-Nya, dan Allah
istimewakan mereka dari semua makhluk. Allah berfirman:
“Dan sungguhnya kami Telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut[826] itu", Maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang Telah pasti kesesatan baginya[826]. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).” (QS.An-Nahl:36).
- Untuk menegakkan hujjah atas manusia dengan mengutus para rasul, supaya tidak ada alasan bagi mereka untuk membantah Allah:
Allah berfirman:
“Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal Sesungguhnya mereka Telah dilarang aripadanya, dan Karena mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil. kami Telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih. (QS.An-nisa’:165).
- Menjelaskan kepada manusia tentag beberapa perkara ghaib yang tidak bisa dijangkau oleh akal, seperti nama-nama dan sifat-sifaf Allah, mengenal para malaikat, berita tetang hari kiamat dan lainnya.
- Sebagai suri tauladan yang baik bagi umat manusia, karena Allah telah membekali mereka dengan akhlak yang mulia, serta menjaga mereka dari terjerumus kepada syahwat dan syubhat.
Allah subhanahu wuta’ala berfirman:
“Mereka Itulah orang-orang yang Telah diberi petunjuk oleh Allah, Maka ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah: "Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan (Al-Quran)." Al-Quran itu tidak lain hanyalah peringatan untuk seluruh ummat.(QS.Al-An’am:90).
Dan dalam ayat lain:
“Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang baik bagimu; (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) hari kemudian. dan barang siapa yang berpaling, Maka Sesungguhnya Allah Dia-lah yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.(QS.Al-Mumtahanah:6).
- Memperbaiki, membersihkan dan mensucikan jiwa-jiwa manusia, dan memperingatkannya dari hal-hal yang akan merusaknya.
Allah berfirman:
“Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan hikmah (As Sunnah).(QS.Al-Jum’ah:2).
Dan rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Bahwasanya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak yang
mulia.”(HR.Ahmad dan Hakim).
4. Tugas para rasul
Rasul-rasul yang diutus oleh Allah subhanahu wata’ala mempunyai tugas-tugas
yang sangat mulia, diantaranya:
- Menyampaikan syari’ah (ajaran agama) dan mengajak manusia untuk beribadah
kepada selain-Nya. Allah berfirman:
“ (yaitu) orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah[1222], mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah. dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan.(QS.Al-Ahzab:39).
- Menjelaskan semua permasalahan agama yang di turunkan Allah.
Allah berfirman:
“Keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. dan kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang Telah diturunkan kepada merekadan supaya mereka memikirkan.(QS.An-Nahl:44).
- Membimbing manusia kepada kebaikan dan memperingatkan mereka dari kejahatan, serta membawa kabar gembira tentang adanya pahala dan mengingatkan mereka akan adanya siksa. Allah berfirman:
“ (mereka kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan
pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah
Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. dan adalah Allah Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana.(QS. An-Nisa’:165)
- Memperbaiki kondisi umat manusia, dengan memberikan tauladan yang baik, baik dalam perkataan maupun perbuatan.
- Menegakkan syari’at Allah serta mempraktekannya di tengah-tengah ummat manusia.
- Memperbaiki kesaksian atas umat mereka pada hari kiamat bahwa mereka telah menyampaikan semua misi yang mereka embank secara jelas.
Allah berfirman:
“Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila kami
mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan kami
mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai
umatmu).(QS.An-Nisa’:41)
5. Islam agama semua nabi
Islam adalah agama semua nabi dan rasul. Allah berfirman:
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.(QS.Al-Imran:19)
Semua nabi dan rasul mengajak umat manusia untuk beribadah hanya kepada
Allah subhanahu wata’ala dan memberantas semua bentuk ibadah kepada
selain-Nya, sekalipun berbeda syriat dan hokum-hukum mereka, akan tetapi
mereka sepakat pada asas tauhid. Rasulullah shallallahu alai
wasallambersabda:
“semua nabi itu adalah saudara sebapak, berlainan ibu (asal agama mereka
satu yaitu tauhid, sekalipun berbeda rincian syariatnya).”(HR.
Bukhari).
6. Para rasul adalah manusia biasa yang tida mengatahui hal-hal yang ghaib
Mengatahui hal-hal gaib merupakan sifat ketuhanan, bukan sifat para
nabi, karena mereka adalah sebagaimana halnya manusia yang lain. Mereka
makan, minum,beristri,tidur,sakit dan lelah.
Allah berfirman:
“Dan kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar.(QS.Al-Furqan:20).
Dalam ayat lain Allah berfirman:
“Dan Sesungguhnya kami Telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. bagi tiap-tiap masa ada Kitab (yang tertentu).” (QS.Ar-Ra’d:38).
Dan mereka juga mengalami apa yang di alami manusia lain,seperti merasa
sedih, gembira bekerja keras, semangat dan lainnya,hanya saja Allah
subhanahu wataala telah memilih mereka menyampaikan agama-Nya. Mereka
tidak mengatahui halhal gaib kecuali apa yang telah diberitahukan Allah
kepada mereka.
Allah berfirman:
“ (Dia adalah Tuhan) yang mengetahui yang ghaib, Maka dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. “Kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya, Maka Sesungguhnya dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.(QS.Al-Jin:26-27).
7. Para rasul adalah ma’sum (terpelihara dari perbuatan dosa).
Guna mengembangkan misi yang amat besar yaitu menyampaikan risalah agama
kepada ummat, maka Allah benar-benarmemilih diantara hamba-hamba-Nya
yang paling istimewa yang mempunyai akhlak dan kepribadian yang
sempurna, selain itu Allah memelihara mmereka dari perbuatan dosa besar
serta menjauhkan mereka dari sifat-sifat tidak baik, para ulama sepakat
bahwa semua rasul itu ma’sum (tidak pernah salah) dalam menyampaikan
risalah agam Allah.
Allah subhanahu wata’ala berfirman:
“Hai rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia,Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.(QS.Al-Maidah:67).
Dan Allah berfirman:
“Supaya dia mengetahui, bahwa Sesungguhnya rasul-rasul itu Telah
menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya
meliputi apa yang ada pada mereka, dan dia menghitung segala sesuatu
satu persatu.(QS. Al-Jin:28).
Apabila ada di antara rasul yang melakukan dosa kecil yang tida
berhubungan dengan risalah yang disampaikan, maka Allah subhanahu
wataala langsung menegurnya dan merekapun segera bertaubat dan kembali
kepada-Nya, sehingga dosa-dosa kecil tersebut seolah-olah tidak ada
terjadi, dengan demikian mereka menepati derajat yang lebih tinggi dari
sebelumnya.
Demikianlah Allah subhanahu wata’ala mengkhususkan nabi-nabi-Nya dengan
karunia mereka akhlak, sifat-sifat mulia serta mensucikan mereka dari
segalah hal yang bisa menodai kehormatan dan kedudukan mereka sebagai
nabi.
8. Jumlah nabi dan rasul
Disebutkan dalam sebuah hadist bahwa rasul-rasul Allah berjumlah sekitar
300 sampai 319. Hal itu dikatakan oleh rasulullah shallahu alaihi
wasallam ketika beliau ditanya tentang beberapa jumlah rasul. Beliau
mengatakan:”Tiga ratus lima belas banyaknya.”(HR.Hakim).
Adapun jumlah nabi lebih banyak dari itu. Di antara mereka ada yang di
kisahkan Allah kepada kita dalam Al-Quran, dan diantara mereka ada yang
tidak dikisahkan. Allah telah menyebutkan nama-nama 25 nabi dan rasul
dalam AlQur’an
Alla berfirman:
“Dan (Kami Telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh Telah kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak kami kisahkan tentang mereka kepadamu.“
(QS.An-Nisa:164).
Dan Allah berfirman:
“Dan Itulah hujjah kami yang kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. kami tinggikan siapa yang kami kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
“Dan kami Telah menganugerahkan Ishak dan Yaqub kepadanya. kepada keduanya masing-masing Telah kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu (juga) Telah kami beri petunjuk, dan kepada sebahagian dari keturunannya (Nuh) yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa dan Harun. Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. “Dan Zakaria, Yahya, Isa dan Ilyas. semuanya termasuk orang-orang yang shaleh.
86. Dan Ismail, Alyasa', Yunus dan Luth. masing-masing kami lebihkan derajatnya di atas umat (di masanya),
“Dan kami lebihkan (pula) derajat sebahagian dari bapak-bapak mereka, keturunan dan Saudara-saudara mereka. dan kami Telah memilih mereka (untuk menjadi nabi-nabi dan rasul-rasul) dan kami menunjuki mereka ke jalan yang lurus.”(QS.Al-An’am:83-87).
Demikian pula Allah subhanahu wata’ala telah melebihi derajat sebagian
nabinabi di atas sebagian yang lain, sebagaimana dalam firman-Nya:
“Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. dan Sesungguhnya Telah kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain).”(QS.Al-Isra’:55).
Sebagaimana Allah subhanahu wata’ala juga melebihkan sebagian rasul-rasul atas sebagian yang lain, dalam firman-Nya:
"Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. Di
antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya
Allah meninggikannya[158] beberapa derajat. Dan Kami berikan
kepada Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul
Qudus[159]. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah
berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah
datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih,
maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang
kafir. Seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan
tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya." (QS.AlBaqarah:253).
Dan yang paling utama diantara mereka adalah rasul-rasu ulu azmi. Mereka adalah Nuh,
Ibrahim, Musa, Isa, dan nabi kita Muhammad shallalahu alaihi wasallam. Allah
berfirman:
“Maka Bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasulrasul Telah bersabar .(QS.Al-Ahqaf:35).
Dan Allah berfirman:
“Dan (Ingatlah) ketika kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari Nuh,
Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan kami Telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh.”(QS.Al-Ahzab:7).
Dan Muhammad shallalahu alaihi wasallam adalah raul terbaik dan penutup
para nabi serta imamnya orang-orang yang bertaqwa, pemimpin seluruh anak
cucu Adam dan iman para nabi jika mereka berkumpul, dan pembicara jika
dalam utusan, pemilik maqam terpuji yang diimpikan oleh orang-orang
terdahulu ataupun yang akan datan,g, pemegang panji pujian dan pemilik
telaga di surga, pemberi syafaat manusia di hari kiamat, pemilik wasilah
dan keutamaan, Allah mengutusnya dengan membawa syariat dien yang
paling
utam, dan Dia menjadikan umatnya sebagai umat terbaik dari seluruh umat
manusia, dan Allah menghimpun untuknya dan umatnya segalah keutamaan dan
kebaikan yang belum pernah diberikan untuk umat yang sebelumnya dan
mereka adalah umat palung akhirpencitaanya, akan tetapi paling awal di
bangkitkan.
Rasul shallalahu alaihi wasallam bersabda:
“aku di berikan enam kelebihan atas seluruh para nabi.”(HR.Muslim).
Beliau juga bersabda:
“saya pemimpin anak Adam dihari kiamat dan di tanganku lah panji pujian,
tanpa kesombongan. Tidak seorang nabipun di hari itu mulai dari Adam
dan yang datang sesudahnya, kecuali pasti berada di bawah panjiku di
hari kiamat.”(HR.Ahmad dan Tirmizi).
Dan rasul yang terbaik setelah Rasulallah shallallahu alaihi wasallam
adalah Ibrahimalaihis salam khalil rahman (kekasih yang maha pemurah).
Kedua rasul inilah sebaik-baik rasul ulul azmi, kemudian yang berikutnya
adalah tiga rasul yang lain.
9. Mukjizat para nabi
Allah memperkuat rasul-rasul-Nya dengan tanda-tanda yang agung dan
mukjizatmukjizat yang mengagumkan sebagai hujjah ataupun kebutuhan
(ketika di perlukan).
Seoerti Al-Qur’an al-Karim, terbelahnya bulan, tongkat yang berubah menjadi ular,
penciptaan burung dari tanahdan lain sebagiannya.
Mukjizat yang melebihibatas kewajaran manusia adalah mereupakan bukti kenabian yang
benar, dan keramah adalah merupakan bukti benarnya kesaksian denga kenabian yang
benar.
Allah berfirman:
"Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti
yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan)
supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya
terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka
mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong
(agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya
Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa..”(QS.Al-Hadid:25).
Rasul shallallahu wasallam bersabda:
“tidak ada seorang nabipun kecuali pasti telah diberikan mu’jizat yang
tidak cukup untuk mangimankan manusia. Sesungguh yang di berikan
kepadakuadalah wahyu yang diwahyukan kepadaku, dan aku berharap menjadi
(nabi)yang paling banyak pengikutnya di hari kiamat.”(Muttafaq Alaih).
10. Beriman kepada kenabian Muhammad.
Beriman kepada kenabian Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam
merupakan salah satu pokok keimanan yang sangat penting, yang tidak
mungkin iman seseorang sah kecuali dengan beriman kepada kenabiannya.
Allah berfirman:
“Dan barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah dan rasul-Nya Maka Sesungguhnya
kami menyediakan untuk orang-orang yang kafir neraka yang bernyala-nyala.”(QS.AlFath:13)
Rasulullah shallallahu alai wasallam bersabda:
“aku diutus untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tiada
Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa aku
adalah rasulullah.”(HR.Muslim)
Dan iman kepada Rasulullah shallallahu alaihai wasallam tidak sempurna kecuali jika terpenuhi hal-hal berikut:
# Pertama : Ma’rifah (mengenal) Rasulullah Muhammad shallallahualahi wasllam.
Beliau adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasym,Hasym
dari suku Quraisy dari Arab dan arab keturunan nabi Ismail bin Ibrahim
alaihi salam. Beliau di karunia umur 63 tahun, diantaranya 40 tahun
sebelum kenabian dan 23 tahun mengembang risalah sebagai nabi dan
rasul.
# Kedua : membenarkan segalah yang diberitakannya, mentaati seluruh perintahnya dan menjauhi seluruh larangannya dan beribadah kepada Allah sesui dengan apa yang disyratkannya.
# Ketiga : menyakini bahwa beliau adalah Rasullah untuk semua makhluk, baik jin ataupun manusia, maka tidak ada jalan lain bagi siapapun kecuali harus mengikuti beliau.
Allah berfirman:
“Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua,
yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang
berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah
kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan
kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu
mendapat petunjuk.".’(QS.Al-A’raf:158).
# Keempat : mengimani risalahnya, dan bahwa beliau adalah nabi terbaikserta penutup para nabi.
Allah berfirman:
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.”
(QS.Al-Ahzab:40)
Dan menyakini bahwa beliau khalil Arrahman (kekasih yang maha pemurah),
pemimpin seluruh manusia, pemilik syafa’at agung, yang diiistimewakan
dengan wasilah yang merupakan derajat tertinggi di surga, pemilik telaga
di surga dan umatnya adalah sebaik-baik umat.
Allah ta’ala berfirman;
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada
yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya
Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada
yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.,”(QS.Al-Imran:110).
Dan umatnya adalah penghuni surga terbanyak serta risalahnya sebagai penghapus risalah-risalah sebelumnya.
# Kelima : sesungguhnya Allah telah memperkuat beliau denga
mu’jizat terbesar dan ayat terjelas, yaitu Al-Quran Al-K arim kalamullah
(firman Allah), yang dijaga dari perubahan dan pengertian.
Allah berfirman;
“ Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan Dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain".(QS.AlIsra:88).
Dan firmannya yang lain;
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya.”(QS.Al-hijr:9).
# Keenam : Mengimani bahwasanya Rasulullah shallallahu alai
wassallam telah menyampaikan risalah islam, menyampaikan amanah,
menasehati umat, tidak ada suatu kebaikanpun kecuali telah beliau
tunjukkan kepada umatnya dan menganjurkan untuk melaksanakannya, dan
tiada suatu keburukanpun keculai sudah
beliau larang dan memperingati umat daripadanya.
Allah berfirman:
“Sungguh Telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa
olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu,
amat belas kasihan lagi Penyayang terhadap orang-orang mukmin.’(QS.AtTaubah:128).
Rasulallah shallallahu alahi wasllam bersabda:
“tidaklah Allah mengutus seseorang nabi kepada suatu umat, kecuali wajib
baginya untuk menunjukknya umatnya kepada kebaikan yang dia ketahui dan
memperingatkan mereka dari kejelekan yang dia ketahui.”(HR,Muslim).
# Ketujuh : mencintai beliau shallallhu alaihi wasallam dan
mengedapkan kecintaan kita kepada beliau diatas mencintai diri dan semua
makhluk. Menagungkan, menghormati, memuliakan,menghargai dan mentaati
beliau. Karena semuanyaini adalah merupakan hak beliau yang telah
diwajibkan oleh Allah dalam Al-Quran.
Maka mencintai beliau berarti mencintai Allah dan mentaati belaiu berarti mentaati
Allah. Allah berfirman:
“Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS.Ali-Imran:31).
Rasulullah shallallah alai wasallam bersabda:
Rasulullah shallallah alai wasallam bersabda:
“Tidak sempurnah iman seseorang diantara kamu hingga ia lebih mencintai
aku daripad anaknya., orangtuanya dan seluruh keluarga.”(Muttafaq
Alaih)
# Kedelapan : memperbayak salat dan salam untuk beliau, sesungguhnya orang yang bakhil adalah orang yang tidak mengucapakan salawat apabila disebut nama beliau.
Allah berfirman:
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.
(QS.Al-Ahzab:56).
Rasulallah shallallah alaihi wasallam bersabda:
“barang siapa yang bersalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bersalawat kepadanya sebanyak sepuluh kali.”(HR. Muslim).
Sangat diperintahkan bersalawat kepada beliau pada beberapa tempat,
diantaranya ketika tasyahud dalam shalat, qunut, shalat jenazah, khutbah
jumat, setelah adzan, ketika masuk masijd dan keluar darinya, ketika
berdoa ketika nama beliau disebut dan lainya.
# Kesembilan : Sesugguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan seluruh nabi hidup di sisi Tuhan mereka, dengan kehidupan alam berzakh yang lebih mulia dan lebih tinggi dari pada kehidupan para syuhada. Tetapi kehidupan mereka itu tidak seperti kehidupan di dunia ini, kiota tidak ketahui hakikatnya, dan kita tidak meniadakan kata mati dari mereka.
Rasulullah shallallahu alaihi wasalallam bersabda:
“sengguhnya seorang muslimpin yang mengucapkna salam kepadaku, kecuali
pasti Allah mengembalikan ruhku supaya aku menjawab salamnya.”(HR.Abu
Dawud).
# Kesepuluh : Termasuk bentuk penghormatan kepada beliau: tidak mengangkat suara dihadapan beliau ketika masih hidup, demikian juga ketika memberi salam dihadapan kuburnay.
Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara nabi, dan janganlah kamu Berkata kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu sedangkan kamu tidak menyadari”(QS.AlHujurat:2).
Penghormatan kepada beliau setelah wafat seperti penghormatan kepada
beliau di waktu hidup, maka kita wajib menghormati beliau seperti halnya
para generasi sahabat radhiallahu anhum dulu menghormati beliau. Karena
mereka adalah generasi yang paling taat kepada beliau dan paling jauh
dari menyelisihi beliau, dan paling jauh dari berbuat bid’ah dalam agam
Allah.
# Kesebelas : Mencintai para sahabat, keluarga dan istri-istri beliau dengan menunjukkan kesetian kita kepada mereka, dan tidak menghina, mencaci serta menuduh mereka denga hal-hal negative. Karena sensungguhnay Allah telah meridahi mereka dan memilih mereka sebagai sahat nabi-Nya shallallhu alaihi wasallam serta telah mewajibkan kepada umat ini untuk membela dan mencintai mereka.
Allah berfrman:
“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan
muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah
ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah .”(QS.At-Taubah:100).
Rasullullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Janganlah kamu mencaci shabatku, Karena demi yang jiwaku ada di
tangan-Nya seandainya salah seorang di antara kamu menginfakkan emas
sebesar gunung Uhud maka tidak bisa menyamai (pahala)dan satu mud dari
yang mereka infakkan atau separuhnya.”(HR. Bukhori).
Dan dianjurkan kepada generasi setelah mereka untuk memohonkan ampunan
bagi mereka dan berdoa kepada Allah agar menjauhkan rasa dengki dalam
hati terhadap mereka.
Allah berfirman:
“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka
berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan Saudara-saudara kami yang Telah 14
beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam
hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya
Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang."(QS.Al-Hasyr:10).
Kedua belas : Menghindari ghuluw (berlebihan dalam memuji)
beliau, karena justru itu sangat menyakiti beliau. Karena beliau telah
memperingatkan umatnya agar tidak terjerumus pada ghuluw dan melampui
batas dalam memuji, menyangjungnya dan menempatkan beliau melebihi dari
yang telah ditempatkan oleh Allah.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya aku hanyalah hamba, maka katakanlah hamba Allah dan
rasul-Nya, aku tidak suka kalian mengangkatku melebihi derajatku yang
sebenarnya.”janganlah kalian berlebihan dalam memujiku sebagaimana kaum
Nasrani berlebihan dalam memuji putra Maryam.’(HR. Bukhari)
Dan tidak diperbolehkan berdoa kepada beliau, mohon pertolongan
kepadanya, thawaf di kuburnya atau bernadzar dan menyembelih karenanya,
karena ini semua syirik. Dan Allah sangat melarang mengarahkan ibadah
kepada selain-Nya.
Demikian pula sebaliknya, tidak menghormati Nabi shallallahu alaihi
wasallam, dengan merendahkannya, menghina atau mengejeknya adalah
perbuatan murtad (keluar dari isalm) dan kafir kepada Allah.
Allah berfirman:
"65. Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu),
tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan
bermain-main saja." Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan
Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?"
66. Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami
memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab
golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat
dosa.".(QS.AtAtaubah:65-66).
Kecintaan yang benar kepada Rasul-Nya shallallahu alaihi wasallam adalah kecintaan yang mendorong untuk meladani beliau, mengikut sunnah-sunnahnya dan meninggalkan apa saja yang bertentangan dengan jalannya.
Allah berfirman:
“Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku,
niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS.Ali-Imran:31).
Maka wajib bagi kita untuk tidak berlebihan atau sangat kurang dalam
mengangungkan Rasululluah shallallahu alaihi wasallam . tidak boleh
diberikan kepadanya sifat-sifat ketuhanan, akan tetapi tida juga
dikurangi kedudukannya dan haknya untuk dihormati dan dicintai,bukti
yang paling menonjol adalah mengikuti syariatnya, berjalan diatas
petunjuknya dan meneladaninya.
0 komentar:
Posting Komentar