Dia
adalah Nabi yang Allah utus setelah Syits. Allah berfirman dalam Al-Qur’an,
وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِدْرِيسَ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَبِيًّا
وَرَفَعْنَاهُ مَكَانًا عَلِيًّا
“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris
(yang tersebut) di dalam Al Qur'an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat
membenarkan dan seorang nabi. Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang
tinggi.” (Maryam : 56-57)
Nabi Idris terus meneggakan syariat Allah hingga dia dipanggil
Allah. Dia adalah manusia pertama yang dituruni wahyu melalui malaikat Jibril. Ibnu
Ishaq menyebutkan bahwa dia adalah orang pertama yang menulis dengan pena, dan
manusia pertama yang menjahit baju dan memakainya. Sedangkan, manusia
sebelumnya memakai pakaian dari kulit binatang. Dia juga adalah orang pertama
yang mengerti masalah medis. (Lihat al-Mawsu’ah al-Arabiyyah al-Alamiyyah 1/379)
Tujuan dari diutusnya para rasul adalah dalam rangka meneruskan
syariat Allah dan sebagai hujah atas manusia.
Allah berfirman,
وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّى نَبْعَثَ رَسُولا
“Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul.” (Al-Isra’ : 15)
Dalam firman-Nya yang lain disebutkan,
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولا أَنِ اعْبُدُوا
اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat
(untuk menyerukan): ‘Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu’.” (An-Nahl : 36)
0 komentar:
Posting Komentar